Friday, September 13, 2013

Taman Adat Sendawar

Taman Adat Sendawar
Taman Adat Sendawar
HEmmmm…… akhirnya pada awal tahun baru 2012 aku kesampaian juga memasuki sebuah Taman yang direncanakan untuk menarik Wisatawan untuk datang berkunjung ke Kutai Barat. Taman ini terletak di wilayah Kec. Barong Tongkok, KAb. Kutai Barat. Taman yang luasnya kira2 5hektar (perkiraan aku aja sih) ini dibangun beberapa buah lamin (Rumah adat suku Dayak Kutai Barat) dimana setiap Laminnya mencerminkan Setiap Sub Suku Dayak yang ada di Kutai Barat seperti Dayak Tunjung, Dayak Benuaq, Dayak Bahau, Dayak Aoehng, Dayak Kenyah… Selamin itu juga dibangun Rumah adat Suku Kutai.
Taman ini diberi nama TAMAN ADAT SENDAWAR. Yups..Sendawar merupakan nama Ibukota Kabupaten Kutai Barat. Harapan kedepan, Semoga Taman Adat Sendawar ini dapat menarik Wisatawan baik baik dalam dan luar daerah.
Konsep yang diambil ini menurut pandangan saya adalah menyerupai Taman Mini yg ada di Jakarta dimana ditempat tersebut dibangun Rumah-rumah adat disetiap Provinsi yang ada di Indonesia, bedanya kalo Taman ini mencerminkan setiap Suku-Suku Dayak Kutai Barat. Setiap Rumah Adat masing-masing Suku Dayak memiliki keunikannya tersendiri. Secara umum bentuk bangunannya sama persis, namun yang membedakan adalah ukiran-ukiran yang menghiasi setiap bangunan Lamin tersebut. Lihat gambar dibawah ini:
Ukiran Dayak Kubar
Ukiran Dayak Kubar
Setiap Sub Suku Dayak memiliki ukiran/motifnya tersendiri, namun secara umum hampir sama yaitu Berupa lengkungan-lengkungan yang ditambahi dengan Hewan ata benda tertentu yang memiliki artinya. (Jangan tanya artinya, karena saya juga kurang mengerti..hehehhe)
Kita mulai dengan Rumah Adat yang Pertama.
1. Rumah Adat Suku Dayak Tunjung
Lamin Tonyooi / Tunjung
Lamin Tonyooi / Tunjung
Lamin Tunjung
Lamin Tunjung
Ukiran yang terdapat pada bagian atas Rumah Adat Suku Dayak Tunjung
ini adalah salah satu kekhasan Rumah Adat Suku Daya Tunjung dimana Hewan yang ditampilkan adalah Macan Dahan dengan ukiran-ukiran khas Suku Dayak Tunjung. Ada Juga Heman lain yang seperti Naga, Burung Enggang... itu juga merupakan salah satu Heman Kebanggan Suku Dayak.
Ukiran Dayak Tunjung
2. Rumah Adat Suku Dayak Benuaq
Lamin Benuaq
Lamin Benuaq
Lamin Benuaq
Lamin Benuaq
Motif yang terdapat di bagian atas Ruma Adat Suku Dayak Tunjung
ini adalah salah saku kekhasan dari Rumah Adat Suku Dayak Benuaq dimana hewan yang ditampilkan adalah Hewan Naga.

Banguna tampak dari samping....
3. Rumah Adat Suku Dayak Bahau
Lamin Bahau
Lamin Bahau
Lamin Bahau
Lamin Bahau
Kekhasan Rumah Adat Suku Dayak Bahau

4. Rumah Adat Suku Dayak Aoeheng
Lamin Aoheng
Lamin Aoheng
Lamin Aoheng
Lamin Aoheng
kekhasan Rumah Adat Suku Aoheng....

5. Rumah Adat Suku Dayak Kenyah
Lamin Kenyah
Lamin Kenyah
Lamin Kenyah
Lamin Kenyah
Kekhasan Rumah adat Suku Dayak Kenyah

6. Rumah Adat Kutai (Melayu)
Lamin Melayu
Lamin Melayu
Lamin Melayu
Lamin Melayu
Nahhh... itu dia Sekilas gambaran Konsep bangunan ini. Maaf kalo ada gambar yang tidak lengkap.hehehehhe... kalo teman-teman ingin lebih jelas lagi silahkan berkunjung. (Tapi untuk sekarang belum dibuka, soalnya Taman Adat ini masih dalam tahap penyelesaian).
Diharapkan dengan adanya Taman Adat ini bisa menarik para wisatawan lokal maupun non lokal dan memajukan Dunia Pariwisata yang ada di Kutai Barat.
Gambar Tambahan:

Bangunan-bangunan

[polldaddy poll=5901467]
[polldaddy poll=5667626]
[polldaddy poll=2688722]

Kebudayaan Dayak (Dayak Tunjung)

B. Kebudayaan Fisik 1. Makanan/Minuman Makanan khas suku Dayak Tunjung ada bermacam-macam dimana makanan tradisional ini selalu disajikan pada saat dilakukan acara perkawinan, acara kematian maupun acara syukuran. • Tumpiiq • Lemang
Lemang atau Solok dalam bahasa Dayak Tunjung merupakan salah satu makanan yang selalu ada dalam setiap acara yang diselenggarakan masyarakat Dayak Tunjung. Lemang ini terbuat dari beras ketan yang dimasak menggunakan bamboo yang dibakar menggunakan api. • Tuak
Namun pada masa sekarang Tuaq sudah sangat jarang dihidang kan dalam acara-acara adat..

 2. Pakaian
  Pakaian tradisional ada beraneka macam warna. Ada yang berwarna Kuning, Merah, Biru, Hijau atau pun capuran dari warna-warna diatas. Pada bagian kepala biasanya menggunakan ikat kepala berwarna merah-putih (ada juga warna lain). Sedangkan baju biasanya terdapat ukiran-ukiran yang terbuat dari manic-manik maupun serat kulit kayu (Jomook). Untuk bagian bawah, Wanita menggunakan Ketau semacam kain yang dilingkarkan sepanjang kaki yang diikatkan di pinggang, sedangkan kaum pria menggunakan cawat seperti Dayak pada umumnya.
3. Kerajinan Tangan Tradisional • Tas-tas manic • Tas-tas rotan • Seraung 4. Senjata Tradisional (Mandau)
C. Kebudayaan Non Fisik
1. Sistem Kemasyarakatan System kemasyarakatan yang berlaku pada masa sekarang adalah system pemerintahan yang dianut setelah bangsa Indonesia merdeka yaitu: a. Kepala kampung b. Wakil kepala kampung c. Sekretaris dan bendaraha d. Kepala adat e. Pengerak dan ketua padang : sebagai pembantu staff kelurahan f. Rukun tetangga (RT) g. Lembaga sosial desa (LSD) h. PErtahanan sipil (Hansip)
2. Sistem Ekonomi dan Mata Pencaharian Mayoritas system mata pencaharian Suku Dayak Tunjung adal bertani dan berladang dimana hal ini disesuaikan dengan kondisi geografis setempat yang berhutan lebat. Selain berladang, ada juga sebagian orang yang berprofesi sebagai pedagang, pegawai pemerintah, guru dan karyawan swasta, bahkan bupati yang sekarang menjabat adalah orang asli Suku Dayak Tunjung.
3. Sistem Kekerabatan System kekerabatan yang dianut Suku Dayak Tunjung adalah Sistem dengan Prinsip Keturunan Ambilineal, yaitu system yang menghitung keturunan hubungan kekerabatan berdasarkan garis keturunan dari ayah dan ibu. Adapun sopan santun pergaulan dalam kekerabatan Suku Dayak Tunjung menunjukan hubungan pergaulan antara orang yang tua dan yang muda dimana yang muda menghormati orang yang lebih tua. Kadang yang dihormati atau lebih dihormati adalah dari orang tuanya sendiri adalah mertuanya. Kepatuhan pada mertua tampak pada hal-hal patuh pada omongannya, berpantang memakai pakaian mertuanya, menyebut nama mertuanya, duduk berdampingan atau berhadapan dengan mertuanya sambil bercakap-cakap.
4. Sistem Religi Agama asli Suku Dayak Tunjung dapat disebutkan termasuk dalam golongan Animisme. Dasar kepercayaan mereka adalah adanya roh-roh. Roh ini terbagi dalam dua bagian yaitu roh yang baik dan roh yang jahat. Namun pada masa sekarang kepercayaan ini mulai ditiggalkan dimana masyarakat Suku Dayak Tunjung sudah memeluk Agama. Mayoritas Suku Dayak Tunjung menganut Kristen Protestas (50%), Khatolik (35%), Agama Asli (Kharingan) 10 (%), Islam (5%) orang Tunjung yang menganut Islam adalah yang menikah dengan Orang Halok .
 5. Sistem Pelapisan Sosial Dalam masyarakat Suku Dayak Tunjung terdapat system pelapisan sosial yang membedakan derajat Masyarakatnya. Ada tiga tingkat pelapisan sosial yaitu: a. Golongan Mantiq : Mantiq merupaka golongan bangsawan dalam masyarakat Suku Dayak Tunjung yang diberi hak untuk memerintah dan memimpin serta harus dipatuhi. Bilamana tidak dipatuhi maka akan celaka. Ketentuan golongan ini ditentukan secara historis atau turun temurun berdasarkan garis keturunan. b. Golongan Aji : Golongan ini adalah lapisan masyarakat biasa. Menurut cerita dongeng atau mitologi, golongan ini adalah keturunan Kilip c. Golongan Rivat (Budak) : golongan ini sudah tidak ada lagi tetapi orang-orang masih dapat menyebutkan siapa-siapa bekas dari golongan itu. Dahulu orang yang ditangkap dalam peperangan terhadap suku lain dari sub suku sendiri yang dianggap sudah menjadi ketetapan Dewa ia tergolong dalam kelas ini Sistem pelapisan sosial pada masa modern ini sudah tidak berlaku lagi. Semua masyarakat Dayak Tunjung itu sama dan tidak ada yang membedakan dari segi pelapisan sosial. [polldaddy poll=6278718] [polldaddy poll=5901467] [polldaddy poll=2688722] [polldaddy poll=2688722]

Tuesday, September 10, 2013

Bahasa Tunjung Hulu / Gahan Tonyoi Rentenukng / Dayak Tonyooi Language

akuq/ap/kayooq = I/Me
kamu=koq/koi/awak = You
dia=saaq/uhaq=He/She
mereka=eraaq=Theyi beLajar Bahasa Tunjung.....aku=akuq/a
kami ada disini =kamiiq de ditih = We are here
kalian ada dimana=kamp baq de dinya = Where were you guys
saya mau makan =ewah kuman= I want to eat
lupa=likut=Forget
ingat=mingat=Remember
jangan=aduui= Dont
tidak= Kaheq/Heq= No
Dilarang merokok= Temuang ngudut =No Smoking
makan nasi=kuman kanaan=eat rice
mandi=menu/nu=take a bath
pergi=kaat= go
bawah= iwe; kebawah= jiweeq; bawahnya=diweeq ke;dibawah=diweeq =    Under;Down;underneath;Under
atas=mooq;keatas=jemooq; atasnya=demooq ke;diatas=demooq
samping/sebelah=silai=beside
minum air putih=muruuq anum puitiiq =drinking water
nama kamu siapa=nyaman koq unya= what is your name
nama saya ....=nyaman kayooq.... = my name is......
kamu tinggal dimana= koq diapm de dinya = Where do you Live?
saya tinggal di...= akuq diapm de .... i Live in...
sudha makan kah= soq kuman ah='ve eaten?
sudah tadi makan di rumah= soq nyi kuman de dapeeq=I've eaten at home
aku mau ke rumah teman ku= akuq ewah je dapeq oyooq kooq.= I want to go to my friend's house
aku suka sama kamu= akuq ewah dang koq= i like you
mau nggak jadi pacar aku?=ewah kaheeq jadi pacar kayooq?=do you want to be my boyfriend/girlfriend
nama pacarmu siapa?= nyaman pacar kemp unya?=Who names your girlfriend?
sudah=sooq
belum=ginaaq
aku rindu sama kamu=akuq linggo dang koq = i miss you
kemarin saya ketemu dengan dia= naumuhing akuq berempuh dang uhaq =I met with him/her yesterday
siapa yang mau jadi pacar saya?= unya yaq ewah jadin pacar kayoq?=anyone who wants to be my girlfriend/boyfriend?
kamu cantik= koq daraq=you are beautifuL
kamu ganteng=koq terunaq= you're handsome
kamu jelek=koq pejai=you ugLy
Keluarga:
mama ku= men kaoyoq/men koo, mamamu= mem, mamanya=me ke = my mom/my mother, your mom,
bapak ku= taman kayoq/taman koo, bapakmu=tamam, bapaknya=tamai ke= my father, your father
nenek=mpon waweq, kakek/mpon Lihaq=Grandmother; Grandfather
kakaq= tungkaaq, kakak ku=tungkai koo, kakakmu=tungkapm=
adek=gari, adek ku=garin koo/garin kayoq
tante=bibi (?), om=uncuq=aunt; uncle
teman=oyooq=friend
Binatang:
anjing=kokoq= dog,    kucing=meong=cat,     babi (kandang)=boLeq =pig,     babi hutan (saping), uLar=nipaa=snake,       burung=empuluuq=bird,      ikan=metuuq=fish,
Buah:
durian=hojan, nangka=nakan, langsat=Lehant, rambutan=runukng, pisang=jeLooq, pepaya=gedakng
tupiq : mimpi : dream
Hitungan:
bueq : satu : one
regaq : dua : two
teluq : tiga : there
path : empat : four
limaq : lima : five
hagatn : enam : six
tucukh : tujuh : seven
kalunk : delapan eight
setiant : sembilan : nine
sawang : sepuluh : ten......sebelas : sebeLas : eLeven....regaq beLas : 12 : tweLev......dsttt
(non kaban tonyooi yaq beLee, man tuLisan demoq tih baq seLatn, mohon di koreksi)

Dayak Tunjung Rentenukng VS Dayak Penihing/Aoheng, Saudara yang terpisah??????

Seperti yang kita ketahui bahwa suku Dayak Tunjung dan Suku Penihing/Aoheng adalah salah dua dari salah banyak suku-suku yang mendiami wilayah Kabupaten Kutai Barat. Secara Geografis, lokasi tempat kedua suku ini diami juga cukup berjauhan.. jika suku Dayak Tunjung mendiami wilahay Kec. Linggang Bigung, Kec. Barong Tongkok, Kec. Sekolaq Darat, Kec. Manoor BuLaant, Kec. Tering dl l yang mayoritas kampugnnya berada di wilayah ibukota kabupaten (sekitar)... sedangkan suku Penihing sebagian besar mendiami wilayah Hulu Mahakam...
Sumber Gambar Dari Web...

berhubungan dengan judul yang saya ambil di atas, Dayak Tunjung Rentenukng VS Dayak Penihing/Aoheng, Saudara yang terpisah?? Ada pertanyaan yang sangat mengganjal dan saya sangat ingin mencari tahu kebenarannya. Saya pernah mendengar dari beberapa teman yang menyebutkan bahwa suku Dayak Tunjung Rentenuukng sebenarnya merupakan suku Penihing yang milir mengikuti arus sungai mahakam dari daerah hulu sungai mahakam.. bukan hanya dari satu orang saya pernah mendengar cerita ini melainkan dari beberapa orang yang berbeda...
yang menjadi pertanyaan saya adalah:
1. Apakah benar kalo suku Dayak Tunjung Rentenukng sebenarnya adalah suku Penihing yang mencari daerah baru untuk memenuhi kebutuhannya?
2. Mengapa pada masa sekarang suku Tunjung Rentenukng sudah tidak ada terlihat sama sekali persamaannya dengan suku Penihing, kecuali dari alunan / logat bahasa yang lembut.
3. Apa yang menyebabkan hilangnya budaya Penihing dalam orang rentenukng?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, saya akan memberkan sedikit bagaimana Gambaran Suku Dayak Tunjung, Khususnya rentenukng...

Sekilas Mengenai Suku Dayak Tunjung Rentenukng.....
Dayak Tunjung Rentenukng adalah salah satu bagian dari sub suku Dayak Tunjung yang ada di Kutai Barat. Orang Rentenukng tentunya sedikit  berbeda dengan suku Tunjung yang ada di bagian hilir. Rentenukng ada sebutan untuk Suku Tunjung yang berada di bagian hulu (wilayah kec. Linggang Bigung, Kec. Tering, Kec. Long Iram) , selain itu rentenukng diambil dari kata Nuukng yang berarti hulu, maka dapat disebut bahwa orang rentenukng adalah orang yang berasal dari hulu.  
Sejarah Singkat orang rentenukng. Kata rentenukng diduga diambil dari dua kata yaitu Rantau dan Nukng sehingga menjadi Rentenukng. Rantau berarti orang yang meninggalkan daerahnya untuk mencari daerah baru, sedangkan Nukng dalam bahasa Tunjung adalah Hulu/Ulu/Bagian Hulu. Secara harafiah, rentenukng adalah orang yang merantau ke daerah Hulu.

Untuk memudahkan membedakan antara orang Tunjung hilir dengan tunjung Hulu maka saya akan menggunakan Tonyooi untuk orang tunjung hilir dan Rentenukng untuk orang Tunjung HuLu tanpa bermaksud untuk memisahkan kedua sub ini(hanya untuk memudahkan dalam pemahaman).

Rentenukng ini memiliki beberapa perbedaan yang cukup sigifikan dengan Tonyooi , khususnya dalam tata bahasa. Orang Tunjung pasti akan langsung mengenali dari cara bicara antara Rentenukng dan Tonyooi..
Umumnya orang rentenukng berbicara dengan alunan yang sangat lembut, perlahan dan halus walaupun dalam keadaan marah sekalipun tepat saja alunan lembut ini terlihat khas.. sedangkan untuk Tonyooi umumnya berbicara dengan nada yang agak cepat, keras , alunan yang meninggi seperti, serta penekanan-penekanan yang cukup banyak. sangat berbeda dari segi alunan /logatnya....
untuk kata-kata yang digunakan dalam bahasa daerah cukup berbedam namun keduanya pasti akan mengerti jika saling berkomunikasi satu dengan yang lain..
contohnya:
Bahasa Indonesia : Kamu, aku, jangan
Rentenukng : Koq, Akuq, Adui
Tonyooi: Koi, Ab, Boteq
menurut saya bahasa Tunjung Hilir lbih banyak persamaan dengan Dayak Benuaq, namun cukup berbeda baq bumi dan awan,,,ehehhehe
walaupun ada beberapa perbedaan dalam segi bahasa, keduanya pada masa sekarang adalah merupakan satu kesatuan yang sudah tidakdapat dipisahkan. Terkadang orang Rentenukng jika ditanya dia suku apa, orang itu akan menjawab kalau dia adalah Rentenukng, begitu juga orang tonyooi menyebut mereka dengan sebutan rentenukng....
Saya hanya menduga untuk jawaban nomor 2 karena Suku Rentenukng yang datang dari daerah hulu telah tinggal berdampingan dengan suku Tonyooi sehingga terjadi akulturasi, asimilasi dan inkulturasi kebudayaan sehingga kebudayaan asli yang mereka bawa ditinggalkan dan mengnyesuaikan dengan daerah sekitarnya.. Selain itu saya juga pernah mendengar bahwa suku Rentenukng itu mempunyai bahasa asli yang dulu mereka gunakan dan berbeda dengan bahasa Tunjung.... Namun sayangnya bahasa itu hanya dipahami oleh sedikit orang rentenukng dan umumnya mereka adalah para tetua-tetua rentenukng itu, dan suku ini juga mempunyai kalender asli namun lagi-lagi saya hanya mendengar dan belum menemukannya.
Mohon jika ada dari antara kalian yang tau atau pernah mendengar mengenai ini bisa di sharingkan supaya kita bisa tau mengenai sejarah dan kebudayaan kita..... hehehehhe

Jenis Tulisan Yang paling kamu Suka??