Monday, December 14, 2015

Asal Mula Munculnya Upacara Kematian Suku Dayak Tunjung



Suku Dayak Tunjung dan Upacara kematian adalah sesuatu yang tidak bias terpisahkan satu dengan yang lainnya, karena di dalam kepercayaan Suku Dayak Tunjung, pelaksanaan upacara kematian ini penting adanya.
Kenapa penting???
Karena menurut kepercayaan orang Dayak Tunjung, orang yang sudah meninggal, arwahnya harus diantarkan menuju gunung lumut agar hidup tentram dan tidak mengganggu anak cucu.
Bagaimana sejarahnya munculnya upacara ini?
Sejarah munculnya upacara ini bermula dari seorang bangsawan Tonyooi yang bernama Hajiiq Mahing. Hajiiq Mahing merupakan bangsawan tonyooi yang berdiam di daerah kampong Geleo (daerah Tunjung asli). Ketika itu ia sedang berburu di sebuah hutan yang lebat, di tengah hutan ia mendengar dari kejauhan ada suara ramai segerombolan orang yang mendekatinya. Kemudian ia memanjat sebuah pohon untuk menunggu suara itu datang.
Dari kejauhan iya melihat orang banyak berbaris sambil menari dan memegang buluuq (semacam keris). Hajiiq Mahing kemudian turun dan bertanya kepada segerombolan penari itu. “apa yang sedang kalian lakukan ini?” Tanya Hajiiq Mahing. Seseorang dari antara mereka kemudian menjawab “kami sedang membuat upacara kematian untuk Hajiiq Mahing”. Hajiiq Mahingpun terkejut dan menjawab “sayalah Hajiiq Mahing dan saya belum meninggal. Kenapa kalian membuat upacara kematian untuk saya” tanyanya keheranan.
Kemudian dijawab pula seseorang dari antara gerombolan itu “memang engkau adalah hajiiq Mahing dan engkau masih hidup, tetapi sebentar lagi engkau akan meninggal dan kami sedang membuat upacara untuk Hajiiq Mahing”. “seseorang yang sudah meninggal, pedaraq (roh nya) tidak bias sampai kegunung lumut (Nirwana / surga), hanya gentayangan di hutan rimba kalau tidak melaksanakan upacara tersebut.
Hajiq Mahing bertanya “lalu bagaimana caranya membuat upacara kematian itu?”. Kemudian seseorang menjelaskan “seseorang yang meninggal harus dibungkus dan dimasukkan kedalam Lungun (peti mati yang tebuat dari batang pohon) seperti yang kami bawa ini”. 

 
Lungun (sumber:https://akhmadzona.wordpress.com/2013/01/30/karst-merebu-kalimantan-timur/6-17/)
Lungun dibuat dari pohon buah-buahan. Orang meninggal harus diberi bekal agar ia tidak kelaparan di tengah jalan menuju gunung lumut. Bagi laki-laki yang meninggal dilaksanakan selama enam hari dan perempuan selama lima hari. 

Baca juga : UPACARA KEMATIAN SUKU DAYAK TUNJUNG TOHOOQ-KWANGKAI
Baca juga :  Dayak Tunjung Rentenukng VS Dayak Penihing/Aoheng, Saudara yang terpisah??????


Upacara ini disebut Tohooq. Tujuan upacara ini adalah mengantarkan roh si emninggal ke gunung lumut. Pada upacara penguburan ininjuga dilakukan sebuah tarian yang disebut tarian jalan, tarian joget dan tarian calaatn cahuuq. Tarian ini dimaksudkan untuk membuka jalan bagi roh yang meninggal pergi kegunung lumut dan tidak tersesat.
Semua tingkah laku ini diperhatikan dengan seksama oleh Hajiq Mahing dan dalam sekejap semua orang-orang itupun menghilang. Kemudian ia pulang dan menceritakan pengalamannya  kepada orang-orang dikampung sehingga acara ini dilaksanakan untuk seterusnya.
Sumber: Bukuu terbuta

No comments:

Post a Comment

Jenis Tulisan Yang paling kamu Suka??